Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
BGN: Pegawai SPPG yang korupsi akan diproses hukum hingga pemecatan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 17:17:20【Resep Pembaca】651 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN) Tigor Pangaribuan. ANTARA/Citro Atmok

Yang terdengar korupsi akan dihukum, termasuk pemecatan dari SPPG
Jakarta (ANTARA) - Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan pegawai di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terbukti korupsi akan diproses hukum hingga pemecatan.
Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN Tigor Pangaribuan saat dihubungi melalui pesan singkat di Jakarta, Kamis, menyampaikan sistem anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh SPPG sudah dibuat seketat mungkin untuk mencegah tindak korupsi.
"Yang terdengar korupsi akan dihukum, termasuk pemecatan dari SPPG," katanya.
Ia menjelaskan anggaran di SPPG sudah diatur Rp15 ribu per porsi, dengan rincian Rp10 ribu untuk bahan baku dengan bukti tertulis at cost(biaya riil sesuai bukti pengeluaran sah tanpa tambahan keuntungan); Rp3.000 untuk biaya operasional mulai dari gaji relawan, listrik, air, gas, mobil pengantar makanan dan harus dengan bukti sah (at cost).
Baca juga: Kepala BGN ungkap langkah mitigasi cegah korupsi anggaran MBG
"Kemudian Rp2.000 per porsi uang sewa untuk insentif mitra atau yayasan," ujar dia.
Tigor menambahkan pencairan uang dari BGN berdasar Rencana Anggaran Biaya (RAB) per dua minggu dan harus benar sesuai dengan format.
"Kalau ngak sesuai format, akan ditolak," ucap Tigor.
Baca juga: Ombudsman RI nilai pembiayaan at cost untuk MBG tutup ruang main-main
Ia menegaskan pengeluaran masing-masing SPPG juga dijaga dengan akun virtual yang harus ditandatangani bersama oleh wakil yayasan atau mitra dan kepala SPPG.
Diketahui sebelumnya, BGN telah memecat seorang kepala SPPG atas dugaan korupsi dengan modus yang digunakan yakni kolusi bersama yayasan untuk membeli bahan baku berkualitas rendah dengan iming-iming imbalan bulanan.
Kepala SPPG tersebut dijanjikan bagian dari selisih antara nilai pembelian bahan baku riil dan pembelian yang dilaporkan ke BGN, sebesar hampir Rp20 juta per bulan.
Baca juga: Kepala BGN minta SPPG berani tolak bahan baku yang jelek
Suka(3382)
Artikel Terkait
- Cegah penyakit, pencantuman label peringatan produk tinggi GGL didesak
- Melihat dapur SPPG Polda Kalsel yang inovatif
- 1.281 KK terdampak banjir yang menerjang dua desa di Lumajang
- Resep minuman yang dapat dicoba untuk mengatasi sembelit
- Kolaborasi lintas sektor kunci keberhasilan MBG
- Atasi gejala angin duduk dengan tepat: Pertolongan dan pencegahannya
- Dompet Dhuafa salurkan bantuan untuk warga Palestina di Yordania
- BGN: Penerima manfaat MBG berpotensi tembus 40 juta akhir Oktober
- TNI AL benarkan satu pecatan prajurit terlibat penyekapan di Tangsel
- Ribuan ton bantuan terkumpul dari perlintasan Gaza sejak 10 Oktober
Resep Populer
Rekomendasi

Kemenkes sebut 315 SPPG kini punya sertifikat laik higiene

BGN latih 2.705 penjamah makanan di dua pulau besar di NTT

Ketua PWI Pusat ingatkan wartawan terapkan kode etik dalam pemberitaan

Jumlah SPPG di Banten baru 45 persen dari target 1.200 unit

BGN bimbing 30 ribu penjamah pangan tingkatkan kualitas layanan MBG

Baznas RI terjunkan tim bantu warga terdampak banjir Cisolok Sukabumi

Upaya Jakarta cari "cuan" baru untuk pembangunan di tengah pemangkasan anggaran

Kronologi perang saudara Sudan hingga kondisi terkini Oktober 2025